Bagaimana Panduan Tips dan Trik Cara Membeli iPhone Bekas Berkualitas, Terbaik dan Bagus?
Berkembangnya era teknologi turut mempengaruhi produsen Apple terus menerus mengembangkan perangkat mereka, termasuk iPhone series.
Di tahun 2016 hingga 2017 lalu, ada begitu banyak iPhone seri terbaru yang keluar terus menerus. Kalau tidak salah saya sih ya, ada iPhone 7, 7+, 8, 8+ dan iPhone X.
Masalahnya, pembaharuan perangkat ini tidak serta merta bisa diikuti oleh banyak orang mengingat Apple hanya menargetkan pasar untuk kalangan menengah ke atas.
Jadi, buat Anda yang berada di kalangan menengah dan menengah-bawah, tidak ada salahnya membeli iPhone; termasuk iPhone bekas.
Berawal dari hal itu pula, saya berencana untuk membuat artikel tentang tutorial bagaimana cara membeli iPhone bekas yang benar dan tepat seperti apa.
Pengertian COD atau Cash on Delivery adalah transaksi jual beli secara langsung, baik itu adanya perantara maupun tanpa perantara, alias Face to Face.
Nah, beli iPhone bekas itu bagusnya sih secara COD.
Jadi, dengan begitu, kita bisa melihat dan menelaah apakah iPhone bekas tersebut masih sehat atau tidak, kerusakan, lecet, sistemnya, kamera, body dan hal-hal penting lainnya tentang iPhone "secondhand" ini.
Tujuan dan keuntungan COD ketika beli iPhone ini juga untuk mencegah penipuan. Jangan sampai uang sudah di transfer, eh ternyata di tipu, orangnya menghilang.
Maka dari itu, COD adalah tips utama dan terpenting ketika membeli barang bekas, apalagi iPhone, barang bekas yang masih punya harga.
Penting banget bagi Anda untuk mengetahui apakah iPhone tersebut asli atau palsu. Caranya sangat simple dan mudah.
Masuk ke App Store dan lihat tampilannya.
Apabila memang tampilan App Store yang ditampilkan, berarti itu asli. Kalau yang terbuka adalah Google Play (- punya Android), artinya itu iPhone palsu.
Untuk meihat IMEI di iPhone bisa di Setting, klik General, lalu tap About. Anda akan melihat IMEI dari iPhone bekas tersebut.
Selanjutnya, silahkan cocokkan angka-angka IMEI tersebut apakah cocok dengan IMEI yang tertulis di kardus atau tidak. Cocokkan juga dengan angka-angka di belakang casing iPhone.
Apabila semua kode berbeda-beda, atau ada satu kode saja yang berbeda, berarti harus dipertanyakan.
Hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan, kalau pun IMEI tersebut benar semuanya (baca lagi diatas), silahkan masuk ke situs Self Solved Apple.
Masukkan IMEI tersebut. Apabila IMEI tersebut dikenali oleh situs resmi Apple tersebut, itu artinya iPhone Anda benar-benar barang asli.
Melalui Self Solved Apple ini pula, Anda akan melihat berbagai informasi terkait iPhone bekas tersebut seperti garansi iPhone, kapan dibeli dan lokasi pembeliannya.
Apabila iPhone tersebut dikenali dan saling cocok dengan IMEI di casing serta IMEI di kardus iPhone, akan tetapi tidak dikenali oleh situs Self Solved Apple, artinya iPhone tersebut adalah iPhone curian.
Barangkali ada hal yang ingin ditanyakan seperti, "kenapa sih harus ngecek di situs Self Solved Apple?"
Yang namanya iPhone, setiap pembelian transaksi atau jual beli berhasil dilakukan, maka toko resmi akan menginput informasi tersebut ke server Apple sebagai pembelian yang Sah (legal).
Nah, ini adalah hal ketiga yang paling penting. Kalau beli iPhone bekas, iCloud dan ID Apple harus dalam keadaan kosong; tidak terdaftar dengan email apapun.
Singkatnya, iCloud dan ID Apple harus dalam keadaan kosong.
Selanjutnya, apabila Anda memang benar-benar berniat ingin membeli iPhone bekas, silahkan Login dengan email Anda (siapkan email terlebih dahulu kalau tidak ada).
Email inilah yang nantinya akan menjadi ID Apple untuk iPhone di awal-awal pemakaian.
Apabila email bisa didaftarkan tanpa adanya pesan error "Akun Maksimum", berarti Alhamdulillah bisa. Mengapa? Sebab, iPhone hanya bisa didaftarkan 3 - 5 kali pendaftaran dengan email yang berbeda, kalau lebih pasti error, ujung-ujungnya iPhone jadi "bangkai".
Lalu, masuk ke setting iCloud, kemudian buat akun iCloud dengan email yang sama. Apabila iCloud pun berhasil juga, itu juga artinya alhamdulillah, bisa.
Apabila ada ID Apple dan iCloud; atau salah satunya masih tersangkut di iPhone dan tidak bisa di lepas, sebaiknya jangan beli iPhone tersebut.
Mengapa? Baik itu ID Apple dan iCloud; difungsikan sebagai backup atas data-data yang Anda miliki. Nggak mau kan kalau misalkan data-data kamu di lihat oleh pemakai email yang pertama?
Setelah mengecek sistem-sistem yang ada di iPhone, selanjutnya adalah fisik iPhone.
Cek juga baterai HP apakah sudah soak atau tidak; Charging beberapa saat, apabila persentase baterai meningkat tajam atau malah turun, tanyakan apa yang salah apakah baterainya atau charger-nya, lakukan cek terus menerus
Pengertian SU adalah Software Unlock, sedangkan FU adalah Factory Unlock.
Software Unlock artinya iPhone yang sudah di Jailbreak sehingga HANYA bisa menggunakan kartu SIM tertentu, contohnya Telkomsel; maka kartu yang bisa kita gunakan adalah Simpati, Halo atau Kartu AS.
Factory Unlock artinya iPhone yang bisa dipasangkan dengan berbagai SIM Card secara bebas, entah itu provider A atau B, entah berbeda negara sekali pun, iPhone tersebut BISA dipasangkan dengan berbagai SIM Card.
Bagaimana dengan iPhone baru atau bekas yang beredar di Indonesia?
Syukurlah bahwasanya 99% iPhone yang beredar di Indonesia dalam keadaan FU, artianya bebas digunakan dengan berbagai SIM Card.
Ingat, iPhone dalam keadaan SU memang lebih murah, tapi untuk menggantinya dalam keadaan FU bukan perkara gampang, maka dari itu, gak ada salahnya beli iPhone terbaru atau "secondhand" yang sudah FU sejak awal.
Yang saya tahu, iPhone tidak memberlakukan garansi internasional, melainkan garansi regional. Ingat, Guys... garansi regional.
Dalam artian, dimana iPhone tersebut dibuat dan diciptakan serta diedarkan, maka di negara itulah garansinya berlaku.
Untuk garansi Malaysia, maka kodenya MY/A. Garansi lainnya adalah LL/A (Amerika), X/A (Australia), ZP/A (Singapore & Hongkong), dan PA/A (Indonesia).
Untuk melihat garansi regional ini, letak informasinya ada di belakang dus atau kardus dari iPhone tersebut.
Nah, setelah Anda benar-benar yakin akan membeli iPhone bekas tersebut, hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah soal harga dan garansi.
Untuk harga, silahkan tawar terus menerus dengan harga yang Anda inginkan. Kalau perlu, tekan harga serendah-rendah mungkin hahahaha...
Kalau pada akhirnya si penjual menjual murah iPhone tersebut, maka ada 2 alasan:
Maka dari itu, apabila harga iPhone bekas tersebut memang benar-benar murah, tanyakan juga garansinya seberapa lama; apakah itu seminggu, sebulan atau 3 bulan.
Kalau pun harga iPhonenya mahal, tanyakan juga garansinya. Jangan takut bertanya karena Anda adalah pembeli.
Yang terpenting adalah Cash on Delivery, membeli dengan cara bertemu langsung, Face to Face antara Anda sebagai pembeli dengan si dia sebagai penjual iPhone bekas.
Dus atau kardus yang saya maksud disini adalah kotak dari HP iPhone tersebut.
Kalau ingin membeli atau mendapatkan iPhone bekas, maka Anda harus mendapatkan dus-nya juga. Mau tidak mau, ya harus ada.
Mengapa? Dari 1 - 7 poin di atas, semuanya tidak jauh-jauh dari IMEI dan kode garansi regional (No. 9 di bawah) yang memastikan apakah iPhone tersebut asli atau palsu.
Maka dari itu, adalah suatu keharusan dan kewajiban ketika membeli iPhone bekas, Anda juga berhak meminta kotak HP-nya.
iPhone dalam kondisi Refurbish adalah iPhone yang sudah melewati proses penarikan oleh Apple - daur ulang oleh Apple - dijual lagi kepada Distributor.
Hakikatnya, iPhone dalam kondisi Refurbish memang resmi, tapi kelayakan penggunaannya sudah tidak bagus lagi. Saya jamin, 4 - 5 bulan pemakaian, pasti iPhone bakal rusak.
Apalagi kalau ceritanya Anda membeli iPhone seken atau bekas, bisa bahaya banget. Jadi, Anda harus bisa lebih cermat lagi dalam membeli iPhone bekas.
Di atas sudah saya jelaskan tentang bagaimana tips dan trik membeli iPhone yang cerdas sehingga mendapatkan iPhone terbaik dan berkualitas, gak masalah iPhone bekas murah tapi bagus.
Selanjutnya, yang perlu Anda perhatikan adalah perbedaan fitur iPhone Indonesia dengan iPhone luar negeri.
iPhone Indonesia tentunya lebih cocok atau kompatibel (atau disebut juga "Compatible") dengan berbagai provider internet yang ada di Indonesia.
Itulah bagaimana cara tips dan trik membeli iPhone bekas yang benar dan baik itu seperti apa, dan hal-hal apa saja yang perlu diketahui sebelum membeli iPhone bekas.
Berkembangnya era teknologi turut mempengaruhi produsen Apple terus menerus mengembangkan perangkat mereka, termasuk iPhone series.
Di tahun 2016 hingga 2017 lalu, ada begitu banyak iPhone seri terbaru yang keluar terus menerus. Kalau tidak salah saya sih ya, ada iPhone 7, 7+, 8, 8+ dan iPhone X.
Masalahnya, pembaharuan perangkat ini tidak serta merta bisa diikuti oleh banyak orang mengingat Apple hanya menargetkan pasar untuk kalangan menengah ke atas.
Jadi, buat Anda yang berada di kalangan menengah dan menengah-bawah, tidak ada salahnya membeli iPhone; termasuk iPhone bekas.
8+ Tips Membeli iPhone Bekas yang Tepat dan Berkualitas
1. COD - Cash on Delivery ketika Beli iPhone
Pengertian COD atau Cash on Delivery adalah transaksi jual beli secara langsung, baik itu adanya perantara maupun tanpa perantara, alias Face to Face.
Nah, beli iPhone bekas itu bagusnya sih secara COD.
Tujuan dan keuntungan COD ketika beli iPhone ini juga untuk mencegah penipuan. Jangan sampai uang sudah di transfer, eh ternyata di tipu, orangnya menghilang.
Maka dari itu, COD adalah tips utama dan terpenting ketika membeli barang bekas, apalagi iPhone, barang bekas yang masih punya harga.
2. Mengecek Keaslian Apakah iPhone Asli atau Palsu dengan IMEI
Penting banget bagi Anda untuk mengetahui apakah iPhone tersebut asli atau palsu. Caranya sangat simple dan mudah.
Masuk ke App Store dan lihat tampilannya.
Apabila memang tampilan App Store yang ditampilkan, berarti itu asli. Kalau yang terbuka adalah Google Play (- punya Android), artinya itu iPhone palsu.
Untuk meihat IMEI di iPhone bisa di Setting, klik General, lalu tap About. Anda akan melihat IMEI dari iPhone bekas tersebut.
Selanjutnya, silahkan cocokkan angka-angka IMEI tersebut apakah cocok dengan IMEI yang tertulis di kardus atau tidak. Cocokkan juga dengan angka-angka di belakang casing iPhone.
Apabila semua kode berbeda-beda, atau ada satu kode saja yang berbeda, berarti harus dipertanyakan.
Hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan, kalau pun IMEI tersebut benar semuanya (baca lagi diatas), silahkan masuk ke situs Self Solved Apple.
Masukkan IMEI tersebut. Apabila IMEI tersebut dikenali oleh situs resmi Apple tersebut, itu artinya iPhone Anda benar-benar barang asli.
Apabila iPhone tersebut dikenali dan saling cocok dengan IMEI di casing serta IMEI di kardus iPhone, akan tetapi tidak dikenali oleh situs Self Solved Apple, artinya iPhone tersebut adalah iPhone curian.
Barangkali ada hal yang ingin ditanyakan seperti, "kenapa sih harus ngecek di situs Self Solved Apple?"
Yang namanya iPhone, setiap pembelian transaksi atau jual beli berhasil dilakukan, maka toko resmi akan menginput informasi tersebut ke server Apple sebagai pembelian yang Sah (legal).
3. iPhone tanpa iCloud dan ID Apple
Nah, ini adalah hal ketiga yang paling penting. Kalau beli iPhone bekas, iCloud dan ID Apple harus dalam keadaan kosong; tidak terdaftar dengan email apapun.
Singkatnya, iCloud dan ID Apple harus dalam keadaan kosong.
Selanjutnya, apabila Anda memang benar-benar berniat ingin membeli iPhone bekas, silahkan Login dengan email Anda (siapkan email terlebih dahulu kalau tidak ada).
Email inilah yang nantinya akan menjadi ID Apple untuk iPhone di awal-awal pemakaian.
Apabila email bisa didaftarkan tanpa adanya pesan error "Akun Maksimum", berarti Alhamdulillah bisa. Mengapa? Sebab, iPhone hanya bisa didaftarkan 3 - 5 kali pendaftaran dengan email yang berbeda, kalau lebih pasti error, ujung-ujungnya iPhone jadi "bangkai".
Lalu, masuk ke setting iCloud, kemudian buat akun iCloud dengan email yang sama. Apabila iCloud pun berhasil juga, itu juga artinya alhamdulillah, bisa.
Apabila ada ID Apple dan iCloud; atau salah satunya masih tersangkut di iPhone dan tidak bisa di lepas, sebaiknya jangan beli iPhone tersebut.
4. Mengecek Fisik iPhone secara Langsung
Setelah mengecek sistem-sistem yang ada di iPhone, selanjutnya adalah fisik iPhone.
- Cek body atau fisik iPhone apakah ada lecet atau tidak
- ID Apple dan iCloud harus dalam keadaan kosong serta BISA didaftarkan dengan email terbaru (email Anda, baca tutorial ketiga diatas)
- Charger atau Cas HP, Headset dan lainnya bisa digunakan
- Masukkan SIM Card, silahkan uji coba apakah kuota internet berjalan atau tidak (cek sinyal)
- Cek suara telepon antara 2 pihak apakah terdengar atau tidak
- Silahkan matikan dan aktifkan kembeli iPhone apakah bisa Reboot dalam keadaan normal atau tidak
- Tanyakan garansi seberapa lama terhadap iPhone bekas tersebut, apakah seminggu, sebulan atau 3 bulan lamanya
- Cek lagi kamera depan dan belakang, rekam video kalau perlu dan cek lagi di Galeri iPhone, putar video tersebut apakah bersuara atau tidak
- Cek juga koneksi penghubung Bluetooth dan WIFI apakah tersambung dengan normal atau tidak
- Cek juga apakah iPhone sudah di Jailbreaking atau JB; atau tidak pernah sama sekali. Cek artikelnya disini: Apa itu Jailbreaking di iPhone?
- Terkait No. 5 di atas, cek juga musik atau Mp3 apakah suara terdengar dengan jelas dan normal; atau tidak sama sekali
- Cek tombol HOME dan cek juga apakah "Sidik Jari" sebagai pengguna password masih aktif atau tidak
Cek juga baterai HP apakah sudah soak atau tidak; Charging beberapa saat, apabila persentase baterai meningkat tajam atau malah turun, tanyakan apa yang salah apakah baterainya atau charger-nya, lakukan cek terus menerus
5. Cek iPhone Bekas Apakah SU atau FU
Pengertian SU adalah Software Unlock, sedangkan FU adalah Factory Unlock.
Software Unlock artinya iPhone yang sudah di Jailbreak sehingga HANYA bisa menggunakan kartu SIM tertentu, contohnya Telkomsel; maka kartu yang bisa kita gunakan adalah Simpati, Halo atau Kartu AS.
Factory Unlock artinya iPhone yang bisa dipasangkan dengan berbagai SIM Card secara bebas, entah itu provider A atau B, entah berbeda negara sekali pun, iPhone tersebut BISA dipasangkan dengan berbagai SIM Card.
Bagaimana dengan iPhone baru atau bekas yang beredar di Indonesia?
Syukurlah bahwasanya 99% iPhone yang beredar di Indonesia dalam keadaan FU, artianya bebas digunakan dengan berbagai SIM Card.
6. Garansi Regional iPhone
Yang saya tahu, iPhone tidak memberlakukan garansi internasional, melainkan garansi regional. Ingat, Guys... garansi regional.
Dalam artian, dimana iPhone tersebut dibuat dan diciptakan serta diedarkan, maka di negara itulah garansinya berlaku.
Untuk garansi Malaysia, maka kodenya MY/A. Garansi lainnya adalah LL/A (Amerika), X/A (Australia), ZP/A (Singapore & Hongkong), dan PA/A (Indonesia).
Untuk melihat garansi regional ini, letak informasinya ada di belakang dus atau kardus dari iPhone tersebut.
7. Harga iPhone Bekas dan Garansi iPhone
Nah, setelah Anda benar-benar yakin akan membeli iPhone bekas tersebut, hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah soal harga dan garansi.
Untuk harga, silahkan tawar terus menerus dengan harga yang Anda inginkan. Kalau perlu, tekan harga serendah-rendah mungkin hahahaha...
Kalau pada akhirnya si penjual menjual murah iPhone tersebut, maka ada 2 alasan:
- Pertama: sedang butuh uang (kebutuhan pokok
nyabucontohnya) - Kedua: keadaan iPhone sudah dalam keadaan usang alias tidak pakai
Maka dari itu, apabila harga iPhone bekas tersebut memang benar-benar murah, tanyakan juga garansinya seberapa lama; apakah itu seminggu, sebulan atau 3 bulan.
Kalau pun harga iPhonenya mahal, tanyakan juga garansinya. Jangan takut bertanya karena Anda adalah pembeli.
Yang terpenting adalah Cash on Delivery, membeli dengan cara bertemu langsung, Face to Face antara Anda sebagai pembeli dengan si dia sebagai penjual iPhone bekas.
8. Aksesoris iPhone, Terutama adalah Dus atau Kardus
Dus atau kardus yang saya maksud disini adalah kotak dari HP iPhone tersebut.
Kalau ingin membeli atau mendapatkan iPhone bekas, maka Anda harus mendapatkan dus-nya juga. Mau tidak mau, ya harus ada.
Mengapa? Dari 1 - 7 poin di atas, semuanya tidak jauh-jauh dari IMEI dan kode garansi regional (No. 9 di bawah) yang memastikan apakah iPhone tersebut asli atau palsu.
9. Jangan Membeli iPhone Refurbish
iPhone dalam kondisi Refurbish adalah iPhone yang sudah melewati proses penarikan oleh Apple - daur ulang oleh Apple - dijual lagi kepada Distributor.
Hakikatnya, iPhone dalam kondisi Refurbish memang resmi, tapi kelayakan penggunaannya sudah tidak bagus lagi. Saya jamin, 4 - 5 bulan pemakaian, pasti iPhone bakal rusak.
Apalagi kalau ceritanya Anda membeli iPhone seken atau bekas, bisa bahaya banget. Jadi, Anda harus bisa lebih cermat lagi dalam membeli iPhone bekas.
Pembelian iPhone Bekas yang Benar dan Berkualitas
Di atas sudah saya jelaskan tentang bagaimana tips dan trik membeli iPhone yang cerdas sehingga mendapatkan iPhone terbaik dan berkualitas, gak masalah iPhone bekas murah tapi bagus.
Selanjutnya, yang perlu Anda perhatikan adalah perbedaan fitur iPhone Indonesia dengan iPhone luar negeri.
iPhone Indonesia tentunya lebih cocok atau kompatibel (atau disebut juga "Compatible") dengan berbagai provider internet yang ada di Indonesia.
Labels: Intermezzo iPhone, Tutorial iPhone
Thanks for reading 8+ Tips Membeli iPhone Bekas yang Tepat dan Berkualitas. Please share this article.









0 Komentar untuk "8+ Tips Membeli iPhone Bekas yang Tepat dan Berkualitas"
92% orang menganggap artikel ini membantu, bagaimana dengan Anda?